SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN DESAIN LANDSCAPE LAHAN USAHA TANI TERPADU “SENIROCEN SAWANGBASAN” DENGAN SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN

Gambar
TUGAS SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN  DESAIN LANDSCAPE LAHAN USAHA TANI TERPADU “SENIROCEN SAWANGBASAN” DENGAN SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN Nama kelompok: 1.       Niranda Ristania                   (1625010013) 2.       Siska Dwi Lestari                  (1625010014) Usaha Tani Terpadu “SENIROCEN SAWANGBASAN” 1.1. Pendahuluan  Kerusakan lingkungan yang semkin banyak terjadi di berbagai wilayah Indonesia merupakan salah satu dampak akibat perbuatan manusia terhadap perubahan keseimbangan lingkungan sehingga menyebabkan terjadonya perubahan iklim yang drastis serta terjadinya berbagai bencana. Usaha pertanian memberikan kontribusi yang cukup besar dalam kerusakan lingkungan . eningkatan penduduk yang begitu besar harus diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan pangan secara tepat dan cepat. Berbagai usaha terus dikembangkan seiring perminaan produk yang begitu tinggi.   Seiring dengan seruan revolusi hijau dan gerakan swasembada pangan, usaha pertanian dilakukan dengan sangat intensif,

Implementasi Revolusi Industri 4.0 Untuk Budidaya TanamanBerbasis Sistem Aplikasi Digital



Pertanian merupakan bagian utama yang perlu dikembangkan, karena pertanian adalah mata pencarihan dan lapangan kerja utama bagi penduduk daerah pedesaan dan bahkan sekarang ini juga sudah merambah didaerah perkotaan. Pertanian menjadi perhatian utama karena sebagai sektor kegiatan ekonomi yang menonjol. Perjalanan pertanian di indonesia dimulai dari sejak zaman kerajaan kuno, pertanian pada zaman penjajahan belanda dan jepang sistem pertaniannya lebih tertata karena pada zaman penjajahan sistem pertaniannya didasrkan pada kelembagaan yang dibentuk dan teknik budidaya tanamannya didasrkan pada kondisi iklim dan ketinggian tempat, serta memberikan pembinaan kepada para petani, pertanian setelah kemerdekaan dan awal kemerdekaan sistem pertanian ini didasrkan pada kebijakan program yang dibuat oleh lembaga pertanian yang telah dibentuk untuk mengatur sisem pertanian dengan tjuan meningkatkan produksi dan pendapatan pertanian pada masa ini kegiatan pertanian terprogram oleh lembaga yang dibuat oleh pemerintah. Kemudian memasuki pertnian moderen atau era sekarang, sistem pertaniannya tidak didasrkan pada program dari lembaga pemerintahan namun secara perorangan atau kelompok tani namun tetap terdapat kebijakan pemerintah untuk penggunaan pupuk, zpt, maupun pestisida. Menurut (wini, 2019) Kebijakkan  pemerintah pemerintah yang saat itu merokomendasikan penggunaan energi luar yang dikenal dengan paket Panca Usaha Tani, yangsalah satunya menganjurkan penggunaan pupuk kimia dan pestisida. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida menyebabkan beberapa dampak negatif seperti degradasi lingkungan dan munculnya OPT baru. Kegagalan pertanian era sekarang atau bisa disebut era moderen membuat para pakar pertanian mencoba merumuskan kembali pertaninan yang berkelanjutan serta ramah lingkungan atau back to nature.

Pertanian era revolusi industri 4.0 dikatakan mampu memberikan dampak positif terutama dalam bidang pertanian. Memasuki era revolusi indutri 4.0 segala kegiatannya berkaitan dengan penggunaan mesin otomatis yang terintegrasi dengan jaringan internet. Untuk mengimplementasikan industri 4.0 diperlukan kesiapan dalam segala aspek. Pada bidang pertanian tentunya kesiapan pengguna (petani) harus memahami konsep dan penerapan dilapang, kesiapan teknologi yang kurang memadahi dan masih diperlukan inovasi pengembangan teknologi, dan yang terpenting akses internet karena pada realitanya pemandaatan dunia digital belum optimal. Akses internet di indonesia juga masih belum merata dari sabang hingga merauke, ditambah dengan kecepatan rata-rata internet yang masih kurang dibanding negara lain. Pemanafaatan industri 4.0 memang bisa diterapkan namun hanya dibeberapa kota besar dan tentunya masih belum merata sampai ke daerah plosok, dikarenakan beberapa masalah atau kendala teknis yang perlu diatasi. Beberapa kota-kota besar di indonesia sudah mulai mengimplementasikan sistem pertanian era revolusi indutri 4.0 untuk menunjang kagiatan budidaya tanaman dengan harapan mampu meningkatkan efisiensi serta efektivitas usaha tani dan hasil produksi tinggi sehingga sistem pertanian yang dihasilkan lebih produktif dan berdaya saing.
Menteri  Pertanian  Republik  Indonesia  Amran  Sulaiman  dalam  Akhir  (2018),menyampaikan untuk mendukung revolusiindustri  4.0,  sektor pertanian sedang  bereksperimen  dengan model  dan inovasi  bisnis  baru,  yaitu: pertanian presisi, pertanian vertikal, pertanian pintar (smart farming), pemanfaatan sensordan drone, internet pertanian dan  otomatisasi  alsintan. Menurutnya, Ke depan olah lahan, tanam, panen hingga pengolahan dilakukan menggunakan remote control dari rumah. Pemanfaatan Internet  of  Thing(IoT)  dalam bidang  pertanian bertujuan menghubungkan peralatan dengan internet melalui smartphone, gadget dan alat lainnya. Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) meluncurkan teknologi yang dikembangkan dengan kombinasi teknologi cloud computing dengan mobile internet yaitu UPJA Smart Mobile adalah aplikasi android yang digunakan untuk jasa pengolahan tanah, jasa irigasi, jasa penanaman padi, jasa jual gabah, jasa pelatihan untuk operator alsintan, perawatan dan perbaikan alsintan, serta jasa penjualan suku cadang alsintan. Aplikasi berbasis android ini dapat gunakan untuk membantu mengoptimalkan pemanfaatan alsintan di tingkat pedesaan.
Gambar 1. Aplikasi UPJA Smart Mobile berbasis Android

Peluncuran  inovasi  teknologi  mekanisasi  lainnya  yang dihasilkan  Balitbangtan,  yaitu : 1). Smart  Irrigation, digunakan untuk pengairan yang hemat air, meminimalisisr evaporasi dan aliran air. Smart irrigation dimanfaatkan untuk mengairi zona sekitar perakaran tanaman dengan sistem perakaran tanaman dan sistem irigasi tetes permukaan (sub surface drip irrigation-SDI) dan digunakan dengan remote kontrol untuk katup elektronik berbasis sistem smartphone android, 2). Smart  Green House, atau rumah pertanaman pintar memiliki fungsi sebagai rumah tanaman dimana iklim mikro yang berperan sebagai syarat tumbuh dapat dikendalikan, suhu, kelembaban, besarnya intensitas cahaya, dan lengas tanah juga dapat dikendalikan sesuai dengan syarat tumbuh tanaman yang akan dibudidayakan. Selain itu smart green house ini dapat diakses dengan smartphone berbasis android serta dapat diakses dimana saja dan kapan saja apabila smartphone terkoneksi dengan internet, 3).  Autonomus Tractor, tractor menggunakan system kemudi yang dapat dikendalikan secara otomatis. Traktor ini berfungsi untuk mengolah tanah menggunakan sistem navigasi Real Time Kinematika (RTK) yang dapat melakukan pengolahan lahan sesuai perencanaan dengan akurasi 5-25 cm.
                               (a)                                              (b)                                                   (c)
Gambar (a) smart irrigation (b) smart green house (c) autonomus tractor

        Inovasi teknologi untuk menunjang pertanian modern lebih banyak memanfaatkan sistem aplikasi yang dapat diakses di smartphone android atau gedget.  Aplikasi buatan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yaitu aplikasi PUHA ( Pendeteksi Unsur Hara) berbasis smartphone android.  Aplikasi ini berfungsi untuk mendeteksi unsur hara dan pH tanah juga memberikan informasi untuk memperbaiki lingkungan dengan penambahan kapur dan gipsum. aplikasi tersebut mengusung sistem ganda dengan hardware (perangkat PUHA) dan software berupa aplikasi PUHA itu sendiri. Sistemnya terpantau oleh smartphone Android dan perangkat PUHA. Aplikasi ini masih belum banyak dipasarkan.

                                                           (a)                                         (b)
Gambar (a) software sistem aplikasi PUHA (b) hardware PUHA (Pendeteksi Unsur Hara)
Aplikasi untuk menunjang peningkatan produksi pertanian yaitu mengenai budidaya tanaman yang berbasis software serta dapat di unduh atau di instal di smartphone atau android dan gedget banyak banyak sekali ditemukan di appstore contohnya aplikasi  Ag Phd merupakan aplikasi yang dibuat oleh warga esthonia dimana aplikasi ini memberikan informasi mengenai budidaya tanaman terdapat berbagai macam fungsinya seperti Ag Phd fertilizer removal by crop ( memberikan petunjuk pemberian nutrisis/pemupukan pada tanaman),  Ag Phd field pest identification and control (identifikasi gejala seranga hama dan penanggulangannya), Ag Phd crop nutrient deficiencies ( memberikan informasi mengenai defisisensi unsurhara tanaman),  Ag Phd planting population (menghitung populasi tanaman setiap luasan lahan yang digunakan).  Aplikasi ini merupakan software yang berisi informasi atau panduan bagi petani untuk kegiatan budidaya tanaman, namun sayangnya aplikasi ini menggunakan bahasa inggris jadi apabila diterapkan di indonesia tidak akan begitu banyak dipergunakan namun aplikasi ini sangat membantu untuk keberhasilan budidaya tanaman.
                Aplikasi lain yang banyak digunakan untuk mengatur pemberian nutrisi tanaman atau pemupukan, mendiagnosa serangan hama, penyakit maupun defisiensi hara beserta cara mengatasinya hanya dengan memotret bagian tanaman yang terserang OPT atau  karena defisiensi unsur hara sehingga dengan adanya aplikasi yang disebut (Plantix Preview-Grow Smart) didirikan di jerman pada tahun 2015. Aplikasi ini mampu mendukung pertanian cerdas yang menghasilkan tanaman sehat dan menghemat sumber daya melalui tindakan yang telah ditentukan. Namun aplikasi ini masih belum tersedia dalam bahasa indonesia sehingga tidak semua petani dapat mengakses aplikasi ini.
Gambar 2. Aplikasi Plantix Preview-Grow Smart berbasis smartphone Android
Aplikasi One Soil Scouting merupakan aplikasi yang digunakan kondisi lahan pertanian yang ada di daerah sekitar dengan menghitung indeks vegetasi yaitu kemampuan lahan  untuk ditanami dan jenis tanaman apa yang cocok ditanami di lahan tersebut aplikasi ini akan juga akan memberi laporan mengenai keadaan lapang dan memberitahu tentang berbagai abomali pertumbuhan tanaman seperti masalah banjir.  Aplikasi ini didasarkan pada pemanfaatan GPS untuk mendeteksi daerah yang akan dilakukan penghitungan indeks vegetasi dan memanfaatkan teknologi satelit. Aplikasi ini masih belum tersedia dalam bahasa indonesia jadi aplikasi ini mungkin ditujukan untuk digunakan oleh seorang agronomist atau beberapa petani modren.
Gambar 3. Aplikasi One Soil Scouting berbasis smartphone Android

          Distrik Militer 0706/Temanggung membuat inovasi baru di era industry 4.0 berupa teknologi drone dengan ukuran besar yang difungsikan untuk menyemprot tanaman, baik untuk pemupukan, menyemprotkan pestisida, maupun penyiraman ringan. Drone ini dijalankan menggunakan remote control. Drone dengan teknologi tinggi ini juga mampu mendeteksi kondisi tanaman pertanian atau perkebunan dalam lahan yang luas. Drone dapat diaplikasikan di lahan pertanian oleh petani karena cara pengaplikasiannya tidak begitu sulit.
Gambar 4. Pesawat Drone tanpa awak (ridding)

Alat monitoring kondisi tanaman buatan china yaitu Xiaomi Flower Monitor, berfungsi untuk memonitoring kondisi tanaman khususnya tanaman bunga, dimana alat ini berupa hardware dan juga terhubung dengan software (Flower Care) yang dapat mengetahui kondisi tanaman seperti kandungan hara pada tanaman masih tersedia apa kurang, besarnya air yang harus diberikan pada tanaman tersebut, suhu atau temperatur yang diinginkan oleh tanaman tersebut, kelembapan tanah dan informasi bersangkutan dengan bunga yang ditanam dalam database tanaman pada aplikasi. Sistem penggunaannya dengan koneksi bluetooth untuk terhubung ke smartphone atau ke softwarenya, sehingga penggunaanya tidak bisa dalam jangkauan luas. Pemasaran alat ini di Indonesia masih belum sedikit.
Gambar 4.  Xiaomi Flower Monitor

Berkembangnya revolusi industri 4.0 secara langsung akan berpengaruh terhadap sektor   pertanian di Indonesia. Revolusi industri yang berkembang semakin cepat menuntut  adanya  adaptasi di semua sektor lainnya, termasuk pertanian. Revolusi Industri  4.0 yang sedang  berkembang saat ini sudah tidak lagi membicarakan otomatisasi alat,  tetapi lebih  pada sistem siber fisik atau Internet of Things. Sektor pertanian Indonesia harus siap dalam menghadapi era Revolusi Industri  4.0  saat  ini.  Mekanisasi  alat  dan mesin  pertanian  tidak hanya harus bisa berjalan secara otomatis, tetapi juga terintegrasi dengan jaringan    internet. Sistem mekanisasi tersebut akan berperan penting dalam mencapai target swasembada pangan yang berkelanjutan.

KESIMPULAN
Revolusi industri 4.0 memberikan dampak besar bagi sektor pertanian. Peluang pembangunan pertanian pada revolusi industri 4.0 dapat dicapai dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti kesiapan SDM ( sumber daya manusia) dimana SDM berperan penting dalam sektor pertanian, karena kebanyakan SDM di indonesia memiliki tingkat pendidikan yang cukup rendah contohnya para petani di daerah plosok pedesaan, sehingga sulit dijangkau untuk diberi pemahaman penggunaan internet of thing seperti penggunaan mesin otomatis yang terkoneksi dengan smartphone android dan pemanfaatan aplikasi untuk meningkatkan budidaya tanaman juga akan terbatas. Kendala lain yang akan dihadapi adalah penyebaran jaringan internet yang masih tidak merata dan inovasi teknologi yang masih kurang akan menghambat pengimplementasiaan industri 4.0.

Daftar Pustaka
-       Akhir,  Dani,  Jumadil.  2018. Revolusi  Industri  4.0  Sektor  Pertanian,  Petani  Gunakan Remote  Control saat  Panen.  https://economy.okezone.com/read/2018/09/28/320/1956769/revolusi-industri-4-0-sektor-pertanian-petani-gunakan-remote-control-saat-panen. diakses, 09 November 2019 pukul 19.30
-   L. N. Hotden, H. R. Ahmad. 2018. Era Revolusi Industri 4.0: Peluang Dan Tantangan Pengembangan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Sumatera Utara. Prosiding Seminar Nasional DPW ISRI SUMUT. 7 hal.
-  W. F. Wini . 2019. Peran Politik Pertaniandalam Pembangunan Pertanian Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Di Sektor Pertanian. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.  Vol 3 (2). 1-12 hal.
-       http://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/3447/diakses tanggal 09 November 2019 pukul 20.00
-   https://www.bbc.com/indonesia/majalah-42048672 diakses pada tanggal 09 November 2019pukul 20.30



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN DESAIN LANDSCAPE LAHAN USAHA TANI TERPADU “SENIROCEN SAWANGBASAN” DENGAN SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN

laporan praktikum penetapan kadar air

laporan praktikum tanah PENETPAN TEKSTUR,STRUKTUR, DAN WARNA