PENANDA MOLEKULER TEKNIK RAPD
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
BIOMARKERS (PENANDA MOLEKULER TEKNIK RAPD)
Judul : Polimorfisme Habanero (Cabai Gendot) dan Cabai rawit dengan Penanda RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) Menggunakan Primer OPA-8
Penulis :
Eko Purnomo dan Rejeki Siti Ferniah
Jurnal : Berkala Bioteknologi
Tahun : April 2018 , Vol. 1, no. 1
Halaman :
1-5
Resume :
Polimerase habanero (cabai
gendot) dan cabai rawit dengan Penanda RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA)
Menggunakan Primer OPA-8. Habanero atau biasa dikenal dengan nama cabai gendot memiliki
tingkat kepedasan yang lebih tinggi dibanding dengan cabai rawit. Penelitian
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keragaman genetik dari sampel
cabai gendot dan cabai rawit merah melalui analisis penanda RAPD. RAPD merupakan
metode untuk mengidentifikasi
polimorfisme DNA pada genom dan mampu menganalisis keragaman genetik dari
tumbuhan dan mampu menyajikan pola hubungan kekerabatan dalam proses analisis genetik. RAPD merupakan suatu metode yang cepat, efisien dan efektif. RAPD untuk penilaian variasi
genetik didasarkan pada metode PCR melalui amplifikasi DNA genom dengan urutan
nukleotida yang berubah-ubah.
Penelitian ini
menggunakan Sampel daun cabai yang telah disterilisasi dengan berat 100 mg di isolasi
DNA dengan Wizard Genomic DNA Purification Kit untuk memperoleh DNA murni tanpa
tercampur dengan molekul lain dari tanaman cabai. Pembuatan koktail PCR yang
terdiri dari DNA cetakan dibuat dengan mengencerkan DNA menjadi 25ng/μL, primer
OPA 8 (5’ GTGACGTAGG 3’) dengan konsentrasi 100μM diencerkan menjadi 20μM, Koktail
PCR untuk satu sampel dibuat dengan komposisi yaitu DNA cetakan sebanyak 3μL,
1,5μL primer, 12,5 μL PCR Mix Green dan 8,5μL nuclease-free water. setelah
selesai pembuatan koktail kemudian diamplifikasikan dengan menggunakan Thermocycler
dengan pengaturan 25 μL pada menu volume, tahap pra-denaturasi diatur 95ºC
selama 3 menit, tahap denaturai diatur 94ºC selama 1 menit, tahap annealing
diatur 40ºC selama 1 menit, tahap elongasi diatur 72ºC selama 2 menit,
pengulangan tahap denaturai hingga elongasi 1 sebanyak 39x, tahap extention
diatur 72ºC selama 5 menit. Hasil RAPD-PCR diamati dengan elektroforesis gel
agarosa 1%. Analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak NTSYS. Pita DNA
diubah ke dalam angka biner satu (1) dan nol (0) di dalam lembar kerja
microsoft excel berdasarkan ada atau tidaknya pita. Selanjutnya data dipindah
ke NTSYS dan dihitung indeks kesamaan antarsampel.
Hasil RAPD-PCR
menggunakan primer OPA 8 menunjukkan adanya perbedaan pita DNA yang diperoleh.
Perbedaan pita merupakan polimorfisme, yang diperoleh akibat adanya perbedaan
tempat penempelan primer pada masing-masing genom tanaman. hasil visualisasi
enam sampel DNA cabai yang telah di PCR menunjukkan hasil positif yaitu adanya
pita DNA. Terdapat polimorfisme pita DNA sebesar 75% pada sampel uji dimana sampel
cabai gendot dengan lambang CT dan cabai rawit dilambangkan dengan RM. Hasilnya
menunjukkan sampel cabai CT dan CT1 memiliki pita DNA a dan c, sedangkan sampel
CT2 memiliki pita DNA d, c dan a. Sampel cabai RM dan RM1 memilki pita DNA b
dan d, sedangkan sampel RM2 memiliki pita DNA d. Sampel pita a,c,b terdapat
polimorfisme artinya terdapat didapatkan 3 pita polimorfik dengan presentasi
75% dan 25% pita monomorfik DNA tingginya nilai presentase menunjukkan perbedaan
yang signifikan antara sampel cabai gendot atau habanero dan cabai rawit. Sedangkan
nilai indeks kesamaan yang didapatkan nilai 0.4 tingkat kesamaan hal ini
menunjukkan bahwa tingkat keragamaan genetik cabai Gendot dan rawit merah
tergolong rendah berdasar indeks kesamaan.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar